Telematika merupakan serapan dari bahasa
Perancis, yaitu telematique. Pertama kali istilah ini dipopulerkan oleh Simon
Nora dan Alain Minc pada tahun 1978 dalam bukunya yang berjudul
L’informatisation de la Societe. Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace
sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi
telekominikasi, media, dan informatika.
Di Indonesia disebutkan bahwa teknologi
telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan
informatika. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan
kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah
besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai
seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap.
Zaman informasi yang sudah berkembang
sedemikian rupa seperti sekarang ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan
teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi.
Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga
mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi.
Di Indonesia, perkembangan telematika
masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini
sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet,
begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia.
Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum
beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh
nyatanya ialah penutupan situs porno dan situs yang menyajikan film fitnah
menyusul dengan disetujuinya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik
pada medio 2007 dan awal tahun 2008, oleh Departemen Komunikasi dan Informasi
(Depkominfo).
Perkembangan telematika mengalami tiga
periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Untuk saat ini
perkembangan yang terjadi adalah memasuki periode aplikasi, sebagai contoh
teknologi mobile phone.
Saat ini teknologi mobile phone begitu
cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya
antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan
teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala
tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu,
internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo
mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami
pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA
yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat
kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat
signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai
jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun
2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. Data statistik
tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia.
Selain itu era Globalisasi telah
menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang
konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah
berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance
learning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan
dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan
muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa
nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat
dilakukan.
Dalam pemerintahan pun telematika terus
berkembang. Saat ini sudah banyak dijumpai situs atau web milik pemerintah.
Saat ini pemerintah tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki
situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta dan Sudin Jaksel. Isi informasi
dalam situs pemerintahan antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data
statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
Dalam transaksi jual beli telematika
juga sudah mengalami perkembangan, banyak transaksi perdagangan dilakukan
secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web,
membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai
membuat claim.
Selain itu telematika dapat berwujud
hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau
sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas
digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta
teleconference.
Kemudahan yang disuguhkan telematika
akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas
produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas
hidup.
Untuk perkembangan telematika di masa
datang maka bergantung pada kenyataan sekarang. Prospek ke masa depan,
telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan
bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar