Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Selasa, Desember 21, 2010

MANAJEMEN KONFLIK

/ On : 21.09/ Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang sederhana ini. Semoga memberikan manfaat meski tidak sebesar yang Anda harapakan. untuk itu, berikanlah kritik, saran dan masukan dengan memberikan komentar. Jika Anda ingin berdiskusi atau memiliki pertanyaan seputar artikel ini, silahkan hubungan saya lebih lanjut via e-mail di herdiansyah_hamzah@yahoo.com.

MANAJEMEN KONFLIK

Konflik adalah suatu proses yang mulai jika satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau segera mempengaruhi secara negatif.
Pandangan Terhadap Konflik sebagai berikut :
1.    Pandangan Tradisional, Semua konflik merugikan dan harus dihilangkan.
2.    Pandangan Behaviorisme, Konflik merupakan hasil wajar dan tidak terelakkan dalam setiap kelompok.
3.    Pandangan Interaksionis, Konflik tidak hanya suatu kekuatan positif dalam suatu kelompok melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja efektif.
PROSES KONFLIK
Tahapan – tahapan dalam konflik antara lain :
Tahap i, Potensi Pertentangan Atau Ketidakselarasan
Tahap ii, Kognisi Dan Personalisasi
Konflik yang dipersepsikan adalah Kesadaran oleh satu atau lebih pihak akan adanya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik.
Konflik yang dirasakan adalah Keterlibatan emosional dalam sebuah konflik yang menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa bermusuhan.
Tahap iii, Keputusan untuk bertindak dengan cara Tertentu.
Penyelesaian konflik :
1.    Kompetisi.
a.       Darurat dan membutuhkan tindakan cepat
b.      Membutuhkan penerapan tindakan yang kurang populer
c.       Menyangkut sesuatu yang vital untuk kepentingan Organisasi, dan Anda yakin memang benar
2.    Menghindar
  1. Persoalan yg didebatkan tidak penting bagi pihak-pihak yg terlibat
  2. Akibat negatif lebih besar daripada manfaat yang akan diperoleh
  3. Pihak-pihak yg terlibat perlu waktu untuk menenangkan diri dan memahami pandangan pihak lain.
  4. Diperlukan lebih banyak informasi untuk menyelesaikan persoalan
 3.    Akomodasi
  1. Anda menyadari bahwa anda salah
  2. Persoalan yang dibahas adalah penting bagi pihak lain, dan kurang penting bagi anda.
  3. Anda ingin memperoleh dukungan di masa mendatang.
4.    Kompromi
  1. Dibutuhkan kestabilan sementara terhadap persoalan yang kompleks
  2. Dibutuhkan keputusan yang bermanfaat dalam waktu singkat
  3. Cara kolaborasi dan kompetisi tidak berhasil
5.    Kolaborasi
  1. Semua yang dipermasalahkan sama penting untuk diperhatikan.
  2. Diinginkan penyatuan pendapat pihak-pihak yang saling berbeda pandangan.
Tahap iv, Perilaku
Tahap v, Akibat Konflik
Adapun Dampak Positif Konflik adalah sebagai berikut :
  1. Produktivitas meningkat
  2. Spontanitas dalam komunikasi
  3. Kreativitas berkembang
  4. Komitmen besar terhadap hasil pemecahan masalah
Kerugian Konflik sebagai berikut :
  1. Pertimbangan tidak rasional dan subyektif
  2. Yang kalah tidak termotivasi
  3. Menyalahkan orang lain
  4. Turunnya koordinasi
  5. Mementingkan sasaran sendiri daripada kelompok.

MANAJEMEN KONFLIK

  1. Mulai dengan pembukaan positif
  2. Ciptakan iklim percaya dan terbuka
  3. Tetapkan sasaran bersama yang ingin dicapai
  4. Tangani masalah, bukan pribadi
  5. Cari persamaan dalam perbedaan
  6. Tekankan ‘Win-Win Solution’

Konflik Organisasi ini sebenarnya adalah konflik antar pribadi dan konflik dalam pribadi yang mengambil tempat dalam suatu organisasi tertentu. Namun demikian konflik ini akan mencoba melihat dalam hubunganya dengan tatanan organisasi yang bersendikan orang – orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama.[1]
Secara konseptual terdapat 4 sumber dari konflik organisasi itu, yakni :
1.    Suatu situasi yang tidak menunjukkan keseimbangan tujuan – tujuan yang ingin dicapai.
2.    Terdapatnya sarana – sarana yang tidak seimbang atau timbulnya proses alokasi sumber – sumber yang tidak seimbang.
3.    Terdapatnya suatu persoalan status yang tidak selaras.
4.    Timbulnya persepsi yang berbeda.
Dalam teori organisasi klasik terdapat 4 struktur yang sering sekali menjadi tempat terjadi nya konflik. 4 struktur tersebut antara lain sebagai berikut :
1.    Konflik Hierarki.
2.    Konflik Fungsional.
3.    Konflik Lini – staff.
4.    Konflik Formal – informal.


[1] Thoha, Drs. Miftah. “Kepemimpinan dalam manajemen” hal : 115, cv. Rajawali pers : jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me : Heru Ikhram Wicaksono

Foto saya
I'm Simple 'n easy.. low profile

Box Office Century

  • Dragon Balls Evolution
  • X-Men Evolution
  • Fast 'n Furious
  • Lord Of The Ring
  • Gladiator
  • Apocalipto
  • Transporters Salvation
  • Transformers 3
  • Distric 09